Bulan bahasa

Pemuda Indonesia, penerus Bangsa, pewaris Bahasa Indonesia

Oleh Scholastica P. Putri Nastiti, S.S.

16 Oktober 2020

-Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.-


Bulan Oktober, selain lekat dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, juga dikenal sebagai Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia. Namun, tahu kah kamu mengapa dipilih bulan Oktober? Dan bukan bulan yang lain? Dan bagaimana kamu harus menyikapi penggunaan Bahasa Indonesia di tengah berkembangnya bahasa asing?


Pada 28 Oktober 1928, dilaksanakan Kongres Pemuda Indonesia yang kedua di Jakarta. Kongres ini menghasilkan keputusan yang menegaskan cita-cita akan tanah air Indonesia, Bangsa Indonesia, dan Bahasa Indonesia. Keputusan tersebut merupakan Ikrar Pemuda yang kemudian dikenal dengan Sumpah Pemuda.


Berikut isi Sumpah Pemuda:

Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.


Berdasarkan peristiwa tersebut, 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Selain itu, bunyi butir ketiga Sumpah Pemuda, menetapkan bahwa bahasa resmi bangsa Indonesia adalah Bahasa Indonesia. Merujuk pada peristiwa sejarah bangsa tersebut, dipilihlah bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia.


Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang memiliki suku dan bahasa yang beraneka ragam dari dahulu hingga saat ini. Penelitian untuk pemetaan bahasa di Indonesia yang dilaksanakan Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dilakukan sejak 1991 hingga 2019 mengemukakan bahwa, Bahasa daerah (tidak termasuk dialek dan subdialek) di Indonesia yang telah diidentifikasi dan divalidasi sebanyak 718 bahasa dari 2.560 daerah pengamatan (kemendikbud.go.id).


Bisakah kamu bayangkan jika setiap suku menggunakan bahasanya masing-masing untuk berkomunikasi di Indonesia? Bisa pusing sepertinya, belajar dan memahami bahasa masyarakat Indonesia. Berbahagialah kita, karena Sumpah pemuda, maka Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pemersatu. Keragaman bahasa bukan lagi menjadi permasalahan, namun menjadikan hubungan setiap suku menjadi semakin erat.


Keberagaman bahasa yang dimiliki bangsa Indonesia tidak menutup keinginan masyarakatnya, khususnya pemuda untuk terus belajar bahasa. Terutama bahasa asing. Perkembangan zaman bahkan menuntut masyarakat untuk terampil menggunakan bahasa asing.


Dewasa ini, keterampilan/kefasihan berbahasa asing juga menyangkut upaya manusia untuk mewujudkan kesejahteraan serta peningkatan harkat dan martabat. Tidak dimungkiri bahwa kadang, seorang yang memiliki kemampuan dan terampil berbahasa asing, akan mendapatkan penghasilan yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak. Hal ini bahkan berlaku di banyak negara, tak terkecuali Indonesia.


Hal yang sangat disayangkan adalah jika kamu dan aku terlalu fokus untuk menguasai bahasa asing, hingga mengesampingkan keterampilan berbahasa Indonesia. Hal ini terlihat ketika banyak anak-anak yang sedari dini dilatih untuk fasih berbahasa asing tapi tidak dilatih untuk fasih berbahasa Indonesia.


Pada akhirnya, memang tak ada yang salah jika kamu dan aku belajar ataupun berkomunikasi dengan bahasa asing. Justru kemampuan berbahasa asing memang dibutuhkan dan menjadi bekal yang pasti berguna dalam hidup.


Namun, alangkah lebih baik jika bisa menyeimbangkan kemampuan antara bahasa Ibu/ Bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa lainnya. Jangan sampai sebagai warga negara Indonesia, kita lancar berbahasa asing, tetapi malah macet berbahasa Indonesia.


***


SMP Regina Pacis Bogor setiap tahunnya selalu memperingati bulan bahasa sebagai upaya untuk melatih keterampilan siswa dalam berbahasa Indonesia dan mengapresiasi Karya Sastra Indonesia. Tahun ini, SMP Regina Pacis bekerjasama dengan OSIS mengadakan peringatan Bulan Bahasa. Tema yang diangkat adalah Pemuda Indonesia, Penerus Bangsa, Pewaris Bahasa Indonesia.


Acara Bulan Bahasa SMP Regina Pacis Bogor akan dilaksanakan secara daring pada 28 Oktober 2020 dan diikuti oleh perwakilan setiap kelas. Lomba yang akan dilaksanakan antara lain adalah cipta puisi, menulis cerpen, dan membaca puisi.


Celine Ruth Karunia Sixtinova Mailoa, yang akrab dipanggil Celine (Wakil Ketua OSIS SMP Regina Pacis) mengungkapkan, “Kami mempunyai harapan untuk membangun generasi muda yang memiliki semangat untuk membangun Bangsa Indonesia.”


Siswi kelas 9B ini berharap agar kegiatan ini bisa menumbuhkan semangat teman-temanya untuk membangun Bangsa Indonesia. Hal ini bisa dimulai dengan hal yang sederhana, yaitu berlatih untuk terampil berbahasa Indonesia.


Semangat Celine untuk mengajak teman-temannya berkarya tetap tinggi, walaupun pandemi masih belum diketahui kapan akan berakhir. “Berhubung sekarang kita sedang dalam masa pandemi, kami berharap teman-teman di SMP Regina Pacis Bogor Bisa berkarya lewat kegiatan yang satu ini,” tuturnya.


Harapan sekolah tentu tak jauh berbeda dengan harapan Celin, dan pengurus OSIS lainnya. Dengan dilaksanakannya acara ini, sekolah mewadahi kreativitas siswa dalam mengasah keterampilan berbahasa dan bersastra Indonesia dengan baik.


Ada sebuah kalimat yang menyebutkan, Segala sesuatu akan tumbuh jika dirawat. Dengan senang hati, SMP Regina Pacis dan OSIS SMP Regina Pacis mengajak kamu. Jika kamu adalah siswa/siswi SMP Regina Pacis Bogor. Kamu bisa mengikuti perlombaan bulan bahasa dan mendaftarkan diri ke penanggungjawab OSIS kelasmu ya.


Yuk merawat Bahasa Indonesia, agar keterampilan berbahasa Indonesia bisa tumbuh kembali dengan lebih baik !


(Pengumuman pemenang lomba Bulan Bahasa 2020 dapat dilihat di sini.)